top of page
Search

Teknik SFBC: Miracle Question

  • Kadek Suranata
  • Jun 10, 2020
  • 2 min read

Updated: Aug 4, 2020



Konsep Teknik Miracle Question

Konseling singkat berfokus solusi (SFBC) merupakan pendekatan konseling yang beorientasi pada tidak pada masa lalu namun pada kondisi konseli saat ini, serta berfokus pada pencapaian-pencapaian yang bisa diraih oleh konseli. Dengan membantu konseli agar menyadari cara untuk menciptakan “masa depan” ideal, konselor mengarahkan konseli kepada tujuan yang ingin dicapai dibandingkan berfokus pada masalah yang dialami.

Teknik miracle question atau pertanyaan keajaiban sesuai dengan konsep pendekatan SFBC yang berorientasi pada masa sekarang dan tujuan-tujuan yang ingin diraih oleh konseli. Teknik ini akan melatih konseli untuk membayangkan masa depan yang ideal dan menghubungkannya dengan hal-hal yang dapat dilakukan saat ini untuk mewujudkannya. Konseli akan ditantang untuk melihat rintangan dan keputusasaan yang mungkin dihadapi dan fokus pada kemungkinan yang dapat dimiliki. Teknik ini bertujuan untuk memunculkan informasi-informasi yang mengarah pada solusi.

Miracle question merupakan teknik bertanya yang dirancang untuk memunculkan informasi mengenai solusi. Penerapan teknik ini akan memberikan ruang bagi konseli untuk berpikir mengenai kemungkinan yang tidak terbatas untuk mencapai sebuah perubahan. Konseli juga akan memfokuskan diri untuk menuju kehidupan yang lebih memuaskan. Konselor akan meminta konseli untuk mengabaikan masalah yang dialami saat ini dan membayangkan sejenak seperti apa kondisi-kondisi yang dapat terwujud apabila konseli tidak mengalami atau telah terlepas dari permasalahannya saat ini. Melalui pertanyaan keajaiban, konseli akan diarahkan untuk memperoleh gambaran kondisi yang dapat dicapai ketika masalah yang dihadapi telah terselesaikan dan memberikan harapan bahwa keadaan yang dialami saat ini bisa berubah kearah yang lebih baik.

Kapan teknik ini tepat untuk digunakan?

Sesuai dengan konsep dan tujuannya, miracle question berguna untuk ketika konseli tidak mampu untuk membayangkan atau merencanakan seperti apa masa depan yang diinginkan. Pertanyaan ini dapat digunakan untuk mengarahkan konseli menentukan arah konseling dan mengklarifikasi keadaan, kebutuhan dan perubahan-perubahan yang diharapkan. Melalui pertanyaan keajaiban ini, konseli akan dibantu untuk lebih terbuka terhadap kemungkinan di masa depan dan mempertimbangkan kehidupan di mana mereka tidak memikirkan masalah yang sedang dialami serta dapat mulai mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuannya. Pertanyaan ini juga dapat membantu konseli agar tidak terdorong untuk melihat ke masa lalu dan tenggelam dalam penyesalan.

Contoh Miracle Question

“Misalkan malam ini ketika anda sedang tertidur, terjadi sebuah keajaiban. Dan ketika anda terbangun esok hari, hal-hal apa yang anda sadari telah berubah dan menunjukkan bahwa kehidupan anda menjadi lebih baik dari sebelumnya?”

Konselor dianjurkan untuk tetap mengajukan pertanyaan meskipun konseli mendeskripsikan keadaan-keadaan atau hal-hal yang “tidak mungkin”, dan menghargai apa yang konseli sampaikan kemudian bertanya “bagaimana keadaan/hal tersebut akan membuat perubahan dalam hidup anda?”. Arahkan konseli untuk mendeskripsikan perubahan seperti apa yang mungkin terjadi jika hal-hal/keadaan yang berubah tersebut benar-benar terjadi. Cara ini akan membantu konseli untuk terlepas dari kejenuhan terhadap permasalahan yang dialami dan memiliki pandangan yang lebih visioner, dimana konseli dapat membayangkan kondisi terbebas dari permasalahan. Tetapi yang terpenting adalah, konselor dapat mengetahui dengan tepat apa yang diinginkan oleh konseli.


setelah membaca dan memahami teknik ini, mohon mengisi form pada link berikut:


https://forms.gle/yAGiv2jQ876njAF46




 
 
 

Comments


Join my mailing list

Thanks for submitting!

© 2023 by The Book Lover. Proudly created with Wix.com

bottom of page